Insiden Tragis di Perairan Maluku

Insiden tragis terjadi di perairan Desa Labuang, Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, pada Jumat, 6 Juni 2025. Sebuah longboat yang ditumpangi oleh rombongan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dilaporkan terbalik saat sedang dalam perjalanan dari Pulau Luhu menuju Desa Labuang. Dalam kejadian tersebut, dua mahasiswa dinyatakan meninggal dunia, sementara sejumlah lainnya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar dan petugas.

Rombongan Mahasiswa dalam Kegiatan Pengabdian

Para mahasiswa UGM yang mengalami musibah tersebut diketahui tengah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di wilayah Maluku. Longboat yang mereka tumpangi merupakan sarana transportasi air utama yang digunakan untuk mobilitas antar pulau di daerah tersebut. Saat kejadian, cuaca di perairan Maluku dilaporkan kurang bersahabat, dengan gelombang laut yang tinggi dan angin kencang.

Kronologi Kejadian

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan aparat kepolisian, peristiwa terjadi sekitar pukul 14.30 WIT. Longboat membawa belasan penumpang, termasuk warga dan mahasiswa. Saat berada di tengah laut, kapal mengalami oleng akibat hantaman ombak besar, hingga akhirnya terbalik. Beberapa penumpang sempat berpegangan pada badan perahu, sementara yang lain terlempar ke laut.

Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera melakukan pertolongan menggunakan perahu kecil. Sebagian besar penumpang berhasil diselamatkan, namun dua mahasiswa, masing-masing berinisial FA (22) dan MNA (21), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah pencarian dilakukan selama beberapa jam.

Respons Pihak Universitas dan Pemerintah

Pihak Universitas Gadjah Mada mengungkapkan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut. Dalam pernyataan resminya, UGM menyatakan telah mengirim tim pendamping untuk mendampingi mahasiswa yang selamat serta berkoordinasi dengan aparat dan keluarga korban. Universitas juga berkomitmen memberikan dukungan psikologis dan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban dan keluarganya.

Sementara itu, Gubernur Maluku turut menyampaikan belasungkawa dan menginstruksikan jajaran terkait untuk memperketat standar keselamatan transportasi laut di wilayah-wilayah kepulauan. Pemerintah daerah juga akan mengevaluasi kembali kebijakan transportasi antar pulau, terutama di musim dengan cuaca ekstrem.

Penutup dan Imbauan Keselamatan

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya aspek keselamatan dalam kegiatan pengabdian di daerah terpencil, terutama yang melibatkan transportasi laut. Semua pihak diimbau untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan laut, serta memastikan ketersediaan alat keselamatan seperti pelampung dan komunikasi darurat.

Musibah yang menimpa mahasiswa UGM ini mengguncang dunia pendidikan Indonesia dan menjadi duka bersama. Harapannya, kejadian ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas.