
Agrowisata Golden Melon di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, telah memberikan berbagai dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Agrowisata ini menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan aktivitas ekonomi dan perubahan sosial di wilayah tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Komang Dewi Luhariani dan I Wayan Nuada mengidentifikasi dampak positif maupun negatif dari agrowisata ini terhadap kehidupan masyarakat setempat.
Dampak Sosial
Dampak Positif
1. Interaksi Sosial yang Meningkat
- Adanya agrowisata ini mendorong terjalinnya interaksi yang lebih baik antara pedagang, pengelola wisata, dan wisatawan melalui kontak dan komunikasi sosial.
- Masyarakat lebih terbuka terhadap kehadiran pendatang dan mulai memahami budaya luar.
2. Keserasian dalam Masyarakat
- Kehadiran agrowisata membantu menciptakan keserasian dan keharmonisan dalam masyarakat melalui kerjasama dalam pengelolaan dan pelayanan wisata.
- Masyarakat mulai berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan kelestarian agrowisata.
Dampak Negatif
1. Perubahan Sosial pada Remaja
- Interaksi dengan wisatawan membawa pengaruh terhadap gaya hidup remaja, termasuk dalam hal perilaku, cara berpakaian, dan pola pikir.
- Meningkatnya pergaulan bebas di kalangan anak muda akibat seringnya interaksi dengan wisatawan yang berasal dari latar belakang budaya berbeda.
2. Perubahan Nilai dan Norma Sosial
- Beberapa masyarakat mulai mengalami perubahan pola hidup yang lebih konsumtif akibat meningkatnya penghasilan dari sektor pariwisata.
- Nilai-nilai tradisional mulai tergeser dengan budaya luar yang dibawa oleh para wisatawan.
Dampak Ekonomi
Peluang Usaha yang Lebih Luas
Agrowisata ini membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memulai berbagai usaha, seperti:
- Berdagang makanan dan minuman khas lokal.
- Penyewaan alat transportasi atau kendaraan bagi wisatawan.
- Jasa pemandu wisata dan fotografi.
Pembukaan Lapangan Pekerjaan
Dengan berkembangnya agrowisata, banyak masyarakat yang memperoleh pekerjaan baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:
- Menjadi pekerja di perkebunan melon.
- Menjadi petugas kebersihan dan keamanan di kawasan agrowisata.
- Menjadi pedagang yang menjual produk olahan hasil pertanian.
Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat mengalami peningkatan signifikan akibat tingginya minat wisatawan.
- Sebelum adanya agrowisata, pendapatan harian berkisar antara Rp200.000 hingga Rp400.000.
- Setelah adanya agrowisata, pendapatan harian meningkat menjadi Rp300.000 hingga Rp2.000.000, terutama pada akhir pekan dan musim liburan.
Selain meningkatkan taraf hidup masyarakat, peningkatan pendapatan juga berdampak pada pembangunan desa yang lebih baik, seperti perbaikan jalan dan fasilitas umum.
Tantangan dan Hambatan dalam Pengembangan
1. Rendahnya Minat Petani untuk Menanam Hortikultura
- Beberapa petani masih enggan beralih dari tanaman pangan ke hortikultura karena belum memahami manfaat jangka panjangnya.
- Dibutuhkan edukasi dan pelatihan mengenai teknik budidaya melon yang lebih efisien dan menguntungkan.
2. Kurangnya Infrastruktur Pendukung
- Jalan menuju lokasi agrowisata masih perlu perbaikan agar wisatawan lebih nyaman dalam berkunjung.
- Ketersediaan transportasi umum yang menghubungkan desa ke pusat kota masih terbatas.
3. Persaingan dengan Destinasi Wisata Lain
- Agrowisata ini harus terus berinovasi dalam menawarkan daya tarik unik agar dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Lombok Barat.
Kesimpulan
Agrowisata Golden Melon di Desa Kebon Ayu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Masyarakat mendapatkan manfaat dari interaksi sosial yang lebih luas serta meningkatnya kesejahteraan ekonomi melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru. Namun, dampak negatif seperti perubahan perilaku sosial remaja dan pergeseran nilai tradisional juga perlu diperhatikan.
Untuk memastikan keberlanjutan manfaat agrowisata ini, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pengelola wisata, guna mengatasi tantangan yang ada dan mengoptimalkan potensi yang tersedia.