Jakarta, 5 Mei 2025 — Kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK) di jantung Ibu Kota Jakarta kini resmi menjadi aset negara paling bernilai. Aset ini dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Berdasarkan laporan terbaru, total nilai GBK mencapai Rp348 triliun. Rinciannya: nilai tanah sebesar Rp345 triliun dan bangunan senilai Rp3 triliun.

Danantara: Lembaga Baru Pengelola Aset Negara Terbesar

Danantara diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Lembaga ini dipercaya mengelola aset negara senilai lebih dari US$900 miliar, atau sekitar Rp14.670 triliun. Model pengelolaannya terinspirasi dari Temasek Holdings di Singapura. Namun, Danantara memiliki cakupan lebih luas dan fleksibilitas lebih tinggi. Fokus utamanya adalah pengelolaan aset negara secara profesional dan agresif.

Kehadiran Danantara juga diharapkan menjadi katalisator baru dalam menciptakan iklim investasi yang lebih sehat. Selain itu, Danantara diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan kekayaan negara.

GBK: Lokasi Strategis dan Simbol Nasional

Sebagai kompleks multifungsi, GBK memiliki peran penting di tingkat nasional. Selain menjadi pusat kegiatan olahraga, GBK juga sering digunakan untuk acara kenegaraan, budaya, dan hiburan bertaraf internasional. Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek GBK (PPKGBK), Rakhmadi A. Kusumo, menyatakan bahwa GBK sedang dikembangkan dengan konsep ramah lingkungan. Peningkatan infrastruktur juga dilakukan agar siap menghadapi tantangan masa depan.

Revitalisasi dan Perluasan Kawasan GBK

Revitalisasi kawasan GBK mencakup pengambilalihan lahan Hotel Sultan seluas 13,6 hektare. Sebelumnya, lahan tersebut dikelola oleh PT Indobuildco. Setelah Hak Guna Bangunan (HGB) berakhir pada Maret dan April 2023, status lahan kini kembali ke negara. Saat ini, lahan tersebut berada di bawah Hak Pengelolaan (HPL) Sekretariat Negara Republik Indonesia. Hal ini membuka peluang pengembangan kawasan secara lebih optimal.

Kontribusi Strategis GBK ke Ekonomi Nasional

Nilai aset GBK yang besar dan lokasinya yang strategis menjadi daya tarik utama. Dengan dikelola oleh Danantara, GBK diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi. Potensinya mencakup sektor properti, pariwisata, dan olahraga. Danantara menargetkan pemanfaatan lahan GBK secara maksimal. Tujuannya tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga menjadikan GBK kawasan investasi berkelanjutan.