Insiden Menghebohkan di Kawasan Industri Cengkareng

Jakarta — Dunia maya kembali digemparkan dengan aksi brutal oknum debt collector yang berulah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Video kejadian tersebut menyebar luas di media sosial sejak Senin (13/5), memperlihatkan beberapa pria yang diduga merupakan penagih utang (debt collector) mendatangi sebuah pabrik dengan cara yang intimidatif dan merusak fasilitas perusahaan.

Dalam rekaman video berdurasi sekitar 1 menit tersebut, terlihat para pelaku mendobrak pintu, memaki-maki karyawan, serta melakukan perusakan terhadap properti pabrik. Tak hanya itu, salah satu pegawai pabrik menjadi korban kekerasan setelah dibanting oleh salah satu debt collector. Kejadian ini sontak memicu kecaman dari warganet dan masyarakat luas.

Motif Penagihan Berujung Kekerasan

Berdasarkan informasi sementara, aksi ini diduga dipicu oleh adanya tunggakan pembayaran kendaraan operasional perusahaan yang belum dilunasi. Para pelaku mendatangi pabrik untuk menarik kendaraan tersebut. Namun, bukannya mengikuti prosedur hukum, mereka justru melakukan tindakan anarkistis.

Salah satu saksi mata, pegawai pabrik berinisial R, mengatakan bahwa para debt collector datang tanpa surat resmi dan langsung memaksa masuk ke dalam area pabrik. “Kami sudah bilang agar diselesaikan secara baik-baik, tapi mereka malah ngamuk. Ada yang bawa balok kayu dan langsung rusakin kaca kantor,” ujarnya.

Polisi Turun Tangan, Pelaku Diburu

Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap insiden tersebut. “Kami sudah menerima laporan dan sedang mengumpulkan bukti serta memeriksa saksi-saksi. Para pelaku akan kami buru dan proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV dan akan melakukan pelacakan terhadap kendaraan yang digunakan para pelaku saat kejadian. Kompol Hasoloan menambahkan bahwa kekerasan dalam penagihan utang, apalagi tanpa dasar hukum yang sah, merupakan tindak pidana yang tidak bisa ditoleransi.

Kecaman dari Masyarakat dan Warganet

Aksi tersebut menuai kemarahan publik, terutama setelah video viral di media sosial. Banyak warganet yang mengecam tindakan premanisme dan mendesak aparat bertindak tegas. Hashtag seperti #TindakTegasDebtCollector dan #StopPremanisme menjadi trending topic di berbagai platform.

“Kami minta polisi segera tangkap pelaku. Jangan sampai kejadian seperti ini dianggap biasa dan dibiarkan berulang,” tulis akun @jakartapeduli di Twitter/X.

Penutup

Peristiwa ini kembali membuka mata publik soal praktik penagihan utang yang seringkali melanggar hukum dan merugikan masyarakat. Pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan dapat bertindak tegas terhadap para oknum debt collector yang melakukan kekerasan dan perusakan. Masyarakat juga diimbau untuk segera melaporkan jika mengalami atau menyaksikan tindakan serupa.