
Sanaa, Yaman – Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan rudal balistik ke arah Israel pada Jumat (6/6/2025). Mereka menyebut aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza. Serangan ini memperburuk eskalasi konflik regional dan melibatkan lebih banyak pihak di luar konflik langsung Israel-Palestina.
Klaim Houthi atas Serangan
Dalam pernyataan resmi yang disiarkan oleh saluran televisi Al-Masirah, milik kelompok Houthi, juru bicara militer Yahya Saree mengungkapkan bahwa mereka menargetkan sejumlah wilayah strategis di Israel. Senjata yang digunakan termasuk rudal balistik dan drone bersenjata. Saree menyebut serangan itu sebagai bagian dari “operasi solidaritas” terhadap warga Gaza. Ia menegaskan bahwa rakyat Gaza masih menderita akibat serangan udara dan blokade Israel.
“Serangan ini adalah balasan atas kekejaman yang dilakukan rezim Zionis terhadap rakyat kami di Palestina, khususnya di Jalur Gaza,” ujarnya.
Respons Israel dan Situasi Keamanan
Militer Israel belum memberikan tanggapan resmi atas klaim tersebut. Meski begitu, beberapa media Israel melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome sempat diaktifkan. Aktivasi ini terjadi di wilayah selatan dan tengah Israel, bertepatan dengan waktu yang disebut dalam klaim Houthi. Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan dari serangan tersebut.
Menurut sejumlah analis, meskipun banyak serangan Houthi berhasil dicegat, aksi itu tetap menyampaikan pesan politik yang kuat. Ini menjadi bukti bahwa konflik Israel-Gaza bisa memicu ketegangan yang lebih luas di kawasan.
Dukungan Iran dan Dimensi Regional
Kelompok Houthi dikenal sebagai sekutu Iran. Mereka secara konsisten menunjukkan dukungan kepada Palestina. Sejak konflik terbaru di Gaza meletus, Houthi telah beberapa kali mengklaim melakukan serangan terhadap Israel. Serangan dilakukan baik melalui wilayah darat maupun lewat Laut Merah.
Dukungan Iran terhadap kelompok bersenjata seperti Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan milisi di Suriah menjadi perhatian besar negara Barat. Negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga mencermati kondisi ini dengan serius.
Ketegangan yang Terus Meningkat
Klaim Houthi atas serangan rudal ke Israel menunjukkan bahwa krisis di Gaza telah berkembang menjadi isu regional. Bukan lagi hanya konflik antara Israel dan Palestina.
Situasi di Gaza terus memburuk. Solidaritas kelompok militan dari berbagai negara juga semakin kuat. Hal ini meningkatkan risiko eskalasi konflik di Timur Tengah. Pengamat internasional meminta semua pihak untuk menahan diri dan memilih jalur diplomasi agar krisis ini tidak makin melebar.