Awal Kejadian Kontak Senjata

Kontak senjata kembali pecah antara aparat TNI dan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Intan Jaya, Papua Tengah. Insiden ini terjadi pada Rabu, 15 Mei 2025, di wilayah Distrik Sugapa, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok separatis.

Baku tembak bermula saat pasukan TNI yang sedang melakukan patroli rutin mendeteksi pergerakan mencurigakan di sekitar perbukitan yang kerap digunakan OPM sebagai titik pengintaian. Setelah dilakukan pendekatan taktis, tiba-tiba terdengar tembakan dari arah kelompok bersenjata yang langsung dibalas oleh TNI.

Proses Kontak Senjata

Menurut keterangan resmi dari Kodam XVII/Cenderawasih, baku tembak berlangsung selama lebih dari satu jam. Kontak senjata terjadi dalam jarak cukup dekat sehingga situasi menjadi sangat menegangkan. Pasukan TNI mengambil posisi bertahan sambil membalas tembakan secara terukur untuk meminimalkan korban sipil.

Dalam insiden ini, satu prajurit TNI dilaporkan mengalami luka tembak dan segera dievakuasi ke Pos Kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, dari pihak OPM belum dapat dipastikan jumlah korban karena mereka mundur ke hutan usai kontak senjata.

Situasi Setelah Kejadian

Pascainsiden, TNI langsung memperketat pengamanan di sekitar Distrik Sugapa. Jalur keluar-masuk desa diawasi ketat guna mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan. Warga sipil pun diimbau untuk tetap berada di rumah dan menghindari lokasi konflik.

Sementara itu, pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya turut membantu dalam menjaga stabilitas wilayah. Beberapa sekolah dan fasilitas umum untuk sementara ditutup demi keselamatan masyarakat.

Respons Pemerintah dan TNI

Pangdam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa TNI tidak akan mundur dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI, terutama di daerah konflik seperti Papua Tengah. Ia juga menyampaikan bahwa upaya dialog tetap menjadi prioritas, namun TNI akan mengambil langkah tegas jika keamanan nasional terancam.

Pemerintah pusat juga telah menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Presiden RI melalui juru bicaranya meminta agar aparat tetap menjunjung tinggi HAM dan keselamatan warga sipil.

Kesimpulan

Kontak senjata antara TNI dan OPM di Intan Jaya kembali menjadi pengingat akan kompleksitas konflik di Papua. Meskipun TNI berusaha menjaga stabilitas wilayah, ketegangan di daerah ini masih tinggi. Pendekatan keamanan harus diimbangi dengan dialog dan upaya pembangunan yang menyentuh akar masalah. Pemerintah diharapkan bisa segera mencari solusi damai demi masa depan masyarakat Papua yang aman dan sejahtera.