Jakarta, 10 Juni 2025 — Sebuah pabrik semen nasional mendapat apresiasi langsung dari Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin). Pabrik ini dinilai berhasil menerapkan standar industri hijau dalam seluruh proses produksinya. Langkah tersebut sejalan dengan visi pembangunan industri berkelanjutan yang kini digalakkan pemerintah Indonesia.

Wamenperin Apresiasi Langkah Nyata Industri Semen

Wamenperin, Ir. Febrianto Hadi, menyampaikan kekagumannya saat berkunjung ke pabrik semen di Jawa Barat pada Senin (9/6/2025). Ia menyebut pabrik tersebut layak dijadikan contoh nasional. Hal ini karena mereka berhasil menerapkan prinsip industri hijau. Fokus utamanya mencakup efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab.

“Langkah-langkah pabrik ini sangat konkret. Mereka bisa menjadi panutan bagi pelaku industri lain. Tidak hanya bicara efisiensi, tapi mereka sudah membuktikannya lewat inovasi dan teknologi ramah lingkungan,” ujar Febrianto.

Teknologi Ramah Lingkungan dan Efisiensi Energi

Pabrik tersebut sudah menggunakan teknologi terkini untuk proses pembakaran klinker. Bahan bakar yang dipakai berasal dari limbah biomassa dan RDF (Refuse Derived Fuel). Selain itu, mereka memakai sistem daur ulang air dan panel surya untuk energi internal. Inovasi ini memperkuat posisi mereka sebagai pabrik standar industri hijau.

Dengan sistem tersebut, emisi karbon bisa ditekan hingga 30% dibandingkan pabrik biasa. Konsumsi air bersih juga turun sampai 40%. Efisiensi ini menjadikan pabrik tersebut salah satu yang terbaik di Asia Tenggara.

Komitmen terhadap Keberlanjutan

Direktur utama pabrik menyatakan bahwa mereka tidak hanya mengejar sertifikasi industri hijau. Tujuan mereka lebih besar, yaitu keberlanjutan jangka panjang. Mereka juga peduli pada tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar.

“Kami yakin masa depan industri tergantung pada kontribusi kita terhadap lingkungan. Karena itu, kami fokus pada investasi teknologi ramah lingkungan dan pelatihan SDM,” ucapnya.

Harapan Pemerintah untuk Industri Lain

Wamenperin menegaskan bahwa Kementerian Perindustrian akan terus mendorong perusahaan lain, terutama di sektor manufaktur dan pengolahan, untuk mengikuti jejak positif ini. Pemerintah bahkan menyiapkan insentif khusus bagi perusahaan yang serius menerapkan standar industri hijau, termasuk dalam bentuk pembebasan pajak tertentu dan kemudahan akses pembiayaan hijau.

Penutup

Penerapan standar industri hijau di sektor semen menjadi bukti nyata bahwa industri berat pun dapat bertransformasi menuju keberlanjutan. Dengan dukungan teknologi, kebijakan yang berpihak pada lingkungan, dan komitmen dari pelaku industri, Indonesia selangkah lebih dekat menuju visi industri nasional yang tangguh dan ramah lingkungan.