Solo – Setelah sempat viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial karena dituding menjual makanan nonhalal tanpa label yang jelas, gerai Ayam Goreng Widuran akhirnya kembali membuka operasionalnya. Pembukaan perdana yang digelar pada Senin (9/6/2025) tersebut justru disambut antusias oleh masyarakat, terbukti dengan antrean panjang dan pembeli yang membludak sejak pagi hari.

Gerai Langsung Diserbu Sejak Pagi

Ayam Goreng Widuran yang berlokasi di kawasan Widuran, Solo, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu. Tuduhan bahwa ayam goreng yang mereka jual menggunakan minyak babi sempat membuat publik geram. Setelah dilakukan klarifikasi dan investigasi oleh pihak terkait, pihak pengelola menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar dan hanya kesalahpahaman. Meski begitu, gerai sempat tutup untuk sementara waktu guna menenangkan situasi.

Namun pada pembukaan perdananya setelah isu tersebut mereda, justru terjadi lonjakan pembeli. Ratusan orang terlihat memadati area depan gerai. Bahkan beberapa di antaranya mengaku datang sejak pukul 07.00 pagi untuk memastikan tidak kehabisan stok.

Respons Konsumen Positif

Banyak pelanggan menyatakan dukungannya terhadap Ayam Goreng Widuran. Mereka menilai bahwa kejadian viral sebelumnya tidak memiliki dasar kuat dan hanya menyesatkan publik. Beberapa pembeli bahkan datang dari luar kota untuk merasakan langsung cita rasa ayam goreng legendaris yang telah dikenal sejak lama.

“Saya sudah langganan dari kecil. Isu kemarin itu bikin kecewa, tapi setelah dijelaskan saya percaya. Hari ini saya sengaja datang dari Boyolali demi makan di sini lagi,” ujar Rini, salah satu pelanggan setia.

Langkah Transparansi dari Pihak Pengelola

Pihak pengelola kini mulai menerapkan sejumlah langkah transparansi. Salah satunya dengan mencantumkan label halal di area dapur dan kemasan. Mereka juga membuka akses kepada publik dan media untuk melihat langsung proses pengolahan makanan sebagai bentuk klarifikasi terbuka.

“Kepercayaan konsumen adalah segalanya bagi kami. Karena itu, mulai hari ini kami pastikan semua bahan dan proses produksi sesuai dengan standar halal,” ujar Bayu, manajer operasional Ayam Goreng Widuran.

Kesimpulan

Insiden viral yang sempat merugikan nama baik Ayam Goreng Widuran justru berbalik menjadi momentum bangkitnya kembali usaha ini. Dengan langkah proaktif dan respons terbuka terhadap publik, Ayam Goreng Widuran berhasil memulihkan citra sekaligus memperluas jangkauan pelanggan. Fenomena ini menunjukkan bahwa transparansi dan komunikasi efektif menjadi kunci dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat.