
Longsor di Bojonggenteng Sukabumi Menelan Korban
Sukabumi, 9 Juli 2025 – Bencana longsor kembali terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa ini berlangsung di Kampung Pasir Pogor RT 01/05, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, pada Rabu (9/7/2025) sekitar pukul 04.30 WIB. Tiga warga tertimbun material tanah, dan satu dari mereka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kronologi Kejadian Longsor
Menurut BPBD Kabupaten Sukabumi, longsor dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari. Tanah di perbukitan sekitar pemukiman warga menjadi labil karena tak mampu menahan volume air. Akibatnya, tanah ambrol dan menimpa bagian belakang rumah warga.
Peristiwa ini terjadi dengan cepat saat sebagian besar warga masih tertidur. Longsoran tanah menimpa rumah milik Deden (39), yang dihuni oleh tiga orang. Ketiganya sempat dilaporkan hilang sebelum proses evakuasi dimulai.
Proses Evakuasi Korban
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga langsung dikerahkan ke lokasi. Evakuasi dilakukan secara manual karena akses alat berat sulit masuk akibat medan yang curam dan sempit.
Dalam pencarian, satu korban bernama Euis (65) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua korban lainnya, Deden dan anaknya yang berusia 5 tahun, masih belum ditemukan hingga Rabu siang. Pencarian terus dilakukan dengan harapan keduanya segera ditemukan.
Respons Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyampaikan duka cita atas peristiwa ini. Bantuan darurat telah disalurkan kepada keluarga korban dan warga terdampak. Kepala Pelaksana BPBD, Dian Widayandi, mengimbau warga lereng bukit untuk selalu waspada, khususnya saat hujan deras.
“Kami siagakan tim di lokasi rawan longsor dan terus pantau kondisi geologi daerah tersebut,” ujar Dian dalam keterangannya.
Imbauan dan Antisipasi
Melihat potensi bahaya di kawasan perbukitan, pemerintah dan lembaga terkait memperingatkan masyarakat agar waspada. Warga diminta memperhatikan tanda-tanda longsor seperti retakan tanah atau suara gemuruh dari bukit.
BPBD juga menyarankan warga segera mengungsi jika hujan turun deras dalam waktu lama. Tanda-tanda awal longsor juga harus segera dilaporkan ke perangkat desa atau posko terdekat.
Penutup
Longsor di Bojonggenteng menambah daftar panjang bencana hidrometeorologi di Indonesia. Kejadian ini menjadi peringatan penting akan perlunya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
Pencarian dua korban yang masih hilang terus berlangsung. Semoga seluruh tim evakuasi diberi kelancaran, dan tidak ada lagi korban jiwa dalam tragedi ini.