
Aksi Remaja Berbahaya Bangunkan Sahur dengan Sajam,Viral di Sosial Media
Belakangan ini, sebuah video yang memperlihatkan sekelompok remaja di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, viral di media sosial. Dalam video tersebut, mereka terlihat membangunkan sahur dengan membawa senjata tajam (sajam), seperti celurit. Aksi berbahaya ini langsung menuai kecaman dari masyarakat, karena bisa memicu potensi tawuran antarkelompok yang sangat mengganggu ketertiban umum. Video tersebut menunjukkan betapa mudahnya kelompok ini mengakses senjata tajam, yang menambah kekhawatiran akan meningkatnya aksi kekerasan di kalangan remaja.
Polisi Sita 68 Celurit dan Amankan 2 Pelaku Tawuran
Menanggapi video yang viral tersebut, pihak kepolisian segera mengambil langkah cepat dengan melakukan penyelidikan. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menangkap dua orang yang terlibat dalam video tersebut. Selain itu, polisi juga menyita 68 celurit yang disiapkan untuk digunakan dalam tawuran yang direncanakan oleh kelompok tersebut. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Benny Cahyadi, menjelaskan bahwa kelompok tersebut sudah merencanakan aksi tawuran dan membawa senjata tajam untuk persiapan. Penangkapan ini menjadi bukti bahwa aksi tawuran dengan senjata tajam benar-benar membahayakan masyarakat, khususnya di bulan Ramadan.
Aksi Tawuran Serupa Terjadi di Bogor dan Jakarta Pusat
Sayangnya, kejadian serupa tidak hanya terjadi di Jakarta Utara. Di wilayah Bogor, sekelompok remaja juga terekam terlibat tawuran saat menjelang sahur. Mereka membawa senjata tajam seperti celurit dan petasan. Begitu mendapat laporan dari masyarakat, pihak kepolisian langsung bergerak cepat dan meningkatkan patroli di sekitar lokasi. Berkat upaya tersebut, polisi berhasil membubarkan kelompok tersebut sebelum tawuran lebih besar terjadi.
Di Jakarta Pusat, sebuah tawuran pecah saat sahur di kawasan Gang Kingkit Selamat. Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat merespons laporan tersebut dengan mengamankan lima remaja dan menyita tiga bilah senjata tajam. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas aksi tawuran yang meresahkan masyarakat, khususnya saat Ramadan.
Peningkatan Patroli dan Kerja Sama dengan Masyarakat untuk Cegah Tawuran
Kejadian-kejadian tawuran yang melibatkan remaja ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kekerasan di kalangan mereka, terutama menjelang sahur. Polisi kini semakin giat meningkatkan patroli di berbagai titik rawan tawuran, serta bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap pergaulan remaja dan lebih aktif melaporkan tindakan yang dapat menimbulkan kerusakan atau ancaman terhadap keamanan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan, menjadi prioritas utama bagi aparat kepolisian dalam menjaga kondusivitas lingkungan.