
Instruksi Menteri ESDM Pembangunan PLTP 40 MW di Maluku
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru-baru ini memberikan instruksi kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Maluku. Proyek ini akan memiliki kapasitas total 40 megawatt (MW). Instruksi tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Bahlil ke Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengaturan Beban (UP3B) di Kota Ambon pada 5 April 2025. Menurut Bahlil, Maluku memiliki potensi panas bumi yang besar, sekitar 40 MW, yang perlu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
Rencana Pengembangan PLTP di Dua Lokasi Utama
Pembangunan PLTP akan difokuskan di dua wilayah utama:
-
PLTP Wapsalit di Pulau Buru, dengan kapasitas 20 MW. Proyek ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai beroperasi secara komersial (COD) pada tahun 2028.
-
PLTP Tulehu di Pulau Ambon, dengan kapasitas 2×10 MW. Proyek ini sedang dalam tahap pengadaan dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2031.
Selain itu, terdapat potensi tambahan di wilayah Banda Baru, Pulau Seram, dengan kapasitas 25 MW. Wilayah ini akan diperkenalkan ke investor melalui market sounding oleh Ditjen EBTKE pada April 2025.
Mendorong Transisi Energi Bersih dan Mengurangi Ketergantungan Fosil
Bahlil menegaskan bahwa pembangunan PLTP di Maluku adalah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan daerah terhadap pembangkit listrik berbahan bakar fosil, seperti solar dan batu bara. Maluku, yang selama ini bergantung pada energi fosil, akan beralih ke energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Pembangunan PLTP ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mendukung transisi energi bersih.
Dampak Positif Bagi Masa Depan Energi Indonesia
Proyek PLTP ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang melimpah, proyek ini menjadi contoh konkret dari upaya transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari pengembangan energi terbarukan, proyek ini juga akan berkontribusi pada penciptaan masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi Indonesia.