Kenaikan Produksi Beras Disertai Perluasan Lahan Panen dan Harapan Stabilitas Harga Pangan

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 akan mencapai 16,62 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,83 juta ton atau 12,40% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencatat produksi sebesar 14,78 juta ton.

Kinerja Produksi di Awal Tahun Sangat Positif

Secara lebih rinci, produksi beras pada Februari 2025 diperkirakan mencapai 2,23 juta ton, melonjak 60,82% dibandingkan Februari 2024 yang hanya mencapai 1,39 juta ton. Sementara itu, potensi produksi beras untuk periode Maret hingga Mei 2025 diperkirakan sebesar 13,14 juta ton. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,62 juta ton atau 4,96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perluasan Lahan Jadi Faktor Pendukung Kenaikan Produksi

Peningkatan produksi beras ini selaras dengan naiknya luas panen padi di Indonesia. BPS memperkirakan luas panen pada Januari hingga Mei 2025 mencapai 5,47 juta hektare, naik 13,29% atau setara 0,64 juta hektare dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus pada Maret hingga Mei 2025, luas panen diprediksi mencapai 4,30 juta hektare, meningkat 5,53% atau 0,23 juta hektare dari tahun sebelumnya.

Kenaikan Harga Beras Masih Terjadi di Tengah Peningkatan Produksi

Meski produksi meningkat, harga beras tetap mengalami kenaikan. Selama Ramadan dan Idulfitri 2025, harga beras tidak menurun seperti yang diharapkan. Pada Maret 2025, BPS mencatat harga beras di tingkat penggilingan naik 0,81% dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi belum cukup untuk menekan harga. Faktor distribusi, permintaan musiman, dan cuaca masih berpengaruh besar.

Harapan Pemerintah: Swasembada dan Stabilitas Pangan

Dengan prediksi produksi yang tinggi, pemerintah berharap ketahanan pangan nasional bisa terjaga. Harapan lainnya adalah menekan potensi impor beras dalam jangka pendek hingga menengah. Pemerintah juga berharap kenaikan produksi ini dapat membantu menstabilkan harga di pasar.

Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah mendorong para pelaku pertanian menjaga tren positif ini. Dukungan juga diberikan dalam bentuk distribusi logistik yang lebih baik, harga pupuk yang terjangkau, serta kelanjutan program pertanian yang bisa meningkatkan hasil panen petani.