Pada Jumat, 2 Mei 2025, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 bekerja sama dengan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI meluncurkan program reboisasi berjudul “Penanaman Satu Juta Pohon”. Program ini diadakan di kawasan Agrowisata Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Tujuan utama program ini adalah mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai daerah resapan air yang penting. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mencegah bencana ekologis seperti banjir dan longsor yang sering terjadi akibat alih fungsi lahan.

Keterlibatan Stakeholder dan Implementasi Program

Program reboisasi ini merupakan inisiatif besar yang akan dilaksanakan secara bertahap selama tiga tahun. Skema pelaksanaan program ini dilakukan dengan pendekatan multiyears. Pada tahap pertama, sebanyak 19.622 pohon telah ditanam di lahan seluas 48,09 hektar. Jenis tanaman yang ditanam meliputi tanaman konversi, produktif, dan endemik. Pemilihan tanaman ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan lingkungan serta mendukung ekonomi lokal. Bibit pohon yang digunakan diperoleh melalui sumber mandiri dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan organisasi non-pemerintah (NGO).

PTPN I juga melibatkan sejumlah pihak dalam pelaksanaan program ini, termasuk Kementerian Kehutanan, Gubernur Jawa Barat, serta tokoh masyarakat setempat. Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga mencakup normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Hulu Ciliwung sepanjang 2,5 km. Selain itu, kawasan Puncak seluas 65,37 hektar juga direboisasi. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekologis yang terdegradasi akibat alih fungsi lahan dan penurunan fungsi resapan air.

Dampak dan Harapan Jangka Panjang

Ketua BAKN DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, menyatakan bahwa sekitar 30 persen daerah tangkapan air di kawasan Puncak telah beralih fungsi. Hal ini mengurangi kapasitas resapan air dan meningkatkan risiko bencana ekologis seperti banjir dan longsor. Program reboisasi ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai daerah resapan air yang optimal. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi potensi bencana alam dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menjelaskan bahwa program ini mendukung visi perusahaan dalam menciptakan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mengendalikan perubahan iklim global.

Dengan kolaborasi antara PTPN I, BAKN DPR RI, serta berbagai pihak lainnya, diharapkan program reboisasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Program ini tidak hanya berkontribusi pada kelestarian alam, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Puncak Bogor.