Chevron PHK Besar-Besaran: 9.100 Karyawan Terancam Kehilangan Pekerjaan

Chevron Corporation, salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Perusahaan berencana memangkas 15-20% dari total tenaga kerjanya secara global, yang setara dengan sekitar 6.000 hingga 8.000 karyawan. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi efisiensi operasional dan restrukturisasi organisasi yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2026.

Alasan di Balik PHK

Efisiensi Operasional dan Restrukturisasi

Mark Nelson, Wakil Ketua Chevron, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk menyederhanakan struktur organisasi, mempercepat eksekusi bisnis, dan meningkatkan daya saing jangka panjang. Chevron menargetkan penghematan biaya hingga $3 miliar melalui beberapa inisiatif utama, termasuk optimalisasi portofolio, peningkatan produktivitas teknologi, dan perubahan alur kerja.

Tantangan Industri

Keputusan PHK ini juga didorong oleh tantangan di sektor industri minyak dan gas. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi kebijakan ini antara lain:

  • Penurunan margin pengolahan minyak yang berdampak pada profitabilitas.
  • Masalah produksi di Kazakhstan, yang menyebabkan gangguan operasional.
  • Penurunan cadangan minyak dan gas, yang telah mencapai level terendah dalam satu dekade terakhir.
  • Tertundanya akuisisi Hess Corporation senilai $53 miliar akibat perselisihan hukum dengan Exxon Mobil.

Dampak terhadap Karyawan dan Perusahaan

Pengurangan Tenaga Kerja

Dengan adanya PHK ini, ribuan karyawan Chevron di berbagai negara akan kehilangan pekerjaan. Pemutusan hubungan kerja ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi dalam menjalankan bisnisnya.

Komitmen terhadap Pemegang Saham

Meskipun melakukan pemangkasan tenaga kerja, Chevron tetap berkomitmen untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang sahamnya. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

  • Pembelian kembali saham senilai $30 miliar dalam dua tahun terakhir.
  • Menawarkan hasil dividen sebesar 4,4%.
  • Mengumumkan struktur kepemimpinan baru dalam beberapa minggu mendatang.

Perubahan Strategis: Relokasi dan Ekspansi

Chevron juga melakukan berbagai langkah strategis lainnya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan industri, termasuk:

  • Relokasi kantor pusat dari San Ramon, California, ke Houston, Texas, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kolaborasi dengan para pemimpin industri.
  • Mendirikan pusat teknologi besar di India sebagai bagian dari strategi global perusahaan dalam menghadapi tantangan teknologi di sektor minyak dan gas.

Kesimpulan

Langkah PHK besar-besaran yang diambil Chevron mencerminkan upaya perusahaan dalam menghadapi tantangan industri dan menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang dinamis. Meskipun berdampak pada ribuan karyawan, strategi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan daya saing Chevron di masa depan.