Remaja di Jakbar Ditemukan Tewas Tenggelam di Kali Pesanggrahan

Peristiwa tragis menimpa seorang remaja laki-laki berinisial MRF (15), warga Jakarta Barat. Pada Kamis, 10 April 2025, MRF bersama temannya, Y, berniat mencari burung di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam perjalanan, MRF mengajak temannya untuk berenang di Kali Pesanggrahan, meskipun arus sungai saat itu cukup deras.

Sayangnya, keputusan itu berujung petaka. MRF yang diketahui tidak mahir berenang, terseret arus deras dan hilang dari pandangan temannya. Y langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar, yang kemudian meneruskannya kepada pihak berwenang.

Upaya Pencarian yang Intensif

Setelah laporan diterima, tim SAR gabungan langsung bergerak melakukan pencarian pada Kamis sore hingga keesokan harinya. Proses pencarian dilakukan secara menyeluruh, menyisir kawasan aliran sungai tempat MRF dilaporkan tenggelam.

Akhirnya, pada Jumat, 11 April 2025 sekitar pukul 17.00 WIB, jasad MRF ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan sekitar 400–500 meter dari titik awal tenggelam, tersangkut di ranting pohon di bawah sebuah jembatan.

Pihak Kepolisian Angkat Suara

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, memberikan keterangan bahwa keputusan korban untuk berenang di sungai berarus deras menjadi penyebab utama insiden tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama remaja, terhadap bahaya bermain di perairan terbuka.

Polisi mengimbau orang tua dan lingkungan sekitar untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak di luar rumah agar kejadian serupa tidak terulang.

Bukan Kasus Pertama

Insiden ini menambah deretan kasus serupa di Jakarta Barat. Pada Maret 2022 lalu, seorang remaja berinisial NF (12) juga ditemukan tewas setelah hanyut di Sungai Semanan, Cengkareng. NF nekat melompat ke sungai setelah diejek oleh teman-temannya karena tidak bisa berenang.

Pentingnya Edukasi dan Pengawasan

Kematian MRF menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya edukasi terkait keselamatan air dan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain di luar rumah, terutama di lokasi yang berpotensi membahayakan seperti sungai, danau, atau waduk. Langkah pencegahan, seperti sosialisasi dan larangan berenang tanpa pengawasan, menjadi hal mendesak untuk dilakukan guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.